Friday, March 27, 2020

Pertahankan zona Hijau, atau membuka peluang zona merah masuk ke Bengkulu



                      


Semi lockdown sajalah!! 

"Woi, jangan lah masuk ke bengkulu"
"Bengkulu masih zona hijau kan? Alhamdulila ya allah"

"Cak mano hasil pemeriksaan PDP yang negatif kemaren?, alhamdulilah negatif bu."alhamdulilah ya allah"

Itulah sebagian ungkapan dan doa, bahkan harapan masyarakat Bengkulu ketika sempat berbincang-bincang dengan saya, dalam beberapa hari terakhir ini, menyikapi meningkatnya korban virus corona yang semakin mengila.

Lalu timbul dan selalu diperdebatkan oleh kita semua, bahkan mengelitik di hati dan pemikiran.

bapak gubernur.. ayo ayo lockdown yang bahasa nya diganti dengan karantina wilayah atau tutup akses masuk ke bengkulu..!

Pemerintah Kota melalui walikota dan wawali Dedi Wahyudi selalu mendesak agar gubernur segera mengambil kebijakan cepat itu.

Namun pertanyaannya? Jika kebijakan lockdown dilakukan. apakah masyarakat Bengkulu siap?
Lalu, apakah anggaran kita juga sudah siap?

Nah, mungkin ini dugaan saya..dugaan ya? yang masih belum kita bisa menjawabnya. Bahhkan jika sudah terjawab, apakah kita mampu menjalankan nya. Meskipun kapolri, bahkan jaksa agung meminta jajarannya untuk membantu pemerintah dalam penerapan jika terjadi revisi anggaran di masing-masing daerah, untuk mengatasi wabah covid-19 ini.

Apalagi kita ketahui bersama, jika kebijakan lockdown ini dilaksanakan. saya juga meragukan tingkat kepatuhan masyarakat provinsi Bengkulu, paling tidak masyarakat kota bengkulu dulu lah.

Yang masih terkesan "membandel". Buktinya, disuruh diam dirumah masih saja kumpul kumpul di tempat keramaian bahkan jalan jalan ke objek wisata.

Lalu apa solusinya? Ya saya secara pribadi, sependapat dengan ungkapan hati dan saran dari Rektor Universitas Bengkulu, Prof.Dr. Ridwan Nurazi jika memang lockdown sulit kita laksanakan, ya sudah laksanakan semi lockdown sajalah.. lalu saya berpikir, benar juga sih..!

Karena menurut bapak rektor, kalau lockdown dilaksanakan. Apakah masyarakat siap merenung di rumah, tanpa ada aktivitas. sementara kita banyak tidak betah di rumah hingga harus ngacir mencari aktivitas. oke, jika siap.. rektor pun sepakat lockdown, jika APBD disiapkan untuk membantu ekonomi masyarakat...800 M misalkan, 1 T bahkan..

Dengan demikian.. Menurut saya dari ungkapan harapan bapak rektor, kita melihat perkembangan semi lockdown. paling tidak kita laksanakan saja dulu, dalam 1 bulan. berhasil kah?

Jika berhasil, tingkatkan menjadi lockdown. begitupula sebaliknya, jika tidak berhasil.. ya, apa boleh buat..artinya, kita membuka peluang zona merah akan singah ke bumi raflesia tercinta ini.

Jika mau? monggo, begitupula sebaliknya,  jika masih mempertahankan zona hijau ayo.. kita sama-sama berpikir positif... jangan berpolemik.

Karenanya, saya juga sedikit kecewa dengan politisi yang mungkin didalam ada senior-senior, abang-abang bahkan dinda-dinda saya yang menganggap harapan walikota/wawali bahkan masyarakat kota untuk tetap ngotot dan mendesak gubernur mengambil kebijakan lockdown.. ada unsur politisnya...

Ya allah, berhentilah berpolemik kando / abang / dindo nantilah yang ada kaitan plitik-plitik tuh. kini yang dibutuhkan masyarakat adalah ketegasan pemimpin kita di daerah. agar virus ini tidak masuk ke bengkulu. Sehingga kita masih berada di zona hijau. Jika memang masyarakat menginginkan lockdown, artinya ini murni keinginan masyarakat,bukan ada unsur poltisnya.

ni dikit dikit, ada unsur politik karena mendekati pilkada

ya allah..

Coba kita melihat perkembangan kasus ini, semakin hari semakin meningkat. Bukan semakin menurun. artinya, jika kita ingin mempertahankan zona hijau, ya sudah.. ikutin aja saran bapak rektor unib, jika tidak mau.. ya sudah.. selamatkan masing-masing..

Tetapi, apakah kita sekejam itu? Tindakkan mungkin seorang pemimpin menelatarkan rakyatnya, dengan demikian.. kita patut mengapresiasi langkah-langkah gubernur, walikota Bengkulu dan para bupati serta FKPD, sudah mengambil langkah-langkah bijak mengatasi dan mencegah wabah virus corona ini.

Meskipun, masyarakat menilai, langkah tersebut ada yang belum maksimal. Yang jelas, saya yakin pemimpin di daerah ini, sudah berbuat.

saat ini selaku masyarakat.. saya berharap.. kepada pemimpin di bumi raflesia ini, silahkan ambil kebijakan tepat, cepat dan sigap. Jangan bertele-tele, jika tidak mau ada penyesalan dan dusta diantara kita...

Jika mau di laksanakan karantina wilayah, ayo karatinalah..dengan menutup akses untuk masuk ke bengkulu. kecuali untuk kebutuhan bahan pokok.Tetapi jika masih ngotot dengan ego masing-masing. entahlah..siap siap saja, akan di hujat, di caci masyarakat.

Yang jelas, mari kita berdoa Bengkulu aman dari virus corona, dan masih menyandang zona hijau dan masyarakat juga jangan terlena, dan jangan menganggap ini enteng.

Mari kita jaga pola hidup sehat,dan berolahraga.

Oleh: Tatang Wahyono

No comments:

Lockdown: Upaya Perlindungan Bagi Keselamatan Rakyat

Oleh: Medio Yulistio, SE Melihat grafik kenaikan korban virus  Corona (Covid-19) di Indonesia ini sungguh mengkhawatirkan. Laju tumbu...