Tuesday, July 14, 2020

Tulisan Azam tentang Pemuda dan Institusional Kritik

M A PRIHATNO

Dikisahkan bahwa sebelum penciptaan manusia pertama, tuhan memberikan ruang kepada para malaikat untuk mengkritisi hal tersebut. Hingga para malaikatpun menyampaikan beberapa poin-kritis, yaitu bahwa manusia di muka Bumi, nanti, akan melakukan kerusakan dan penumpahan darah. 

Tuhan meresponinya dengan pernyataan "Aku lebih tahu dibanding yang engkau ketahui".

Cuplikan singkat kisah kreasi Tuhan itu menginspirasi Azam dan menemukan beberapa hal penting dari kisah tersebut. 

Bahwa Tuhan dengan kekuasaan otoritatif yang dimilikiNya masih memberikan ruang untuk mengkritisi "kerjaNya". Suatu ruang kritik yang dengannya, si pengkritik, pada akhirnya, ter(me)libatkan diri atas kerja tersebut sehingga kesadaranpun tumbuh bahwa dirinya memiliki kesempatan berada pada "sebab" dan "akibat" dari kerja Tuhan itu. 

Kesadaran untuk merasa terlibat menjadi poin penting sebab hal itulah yang akan dapat membuat sebuah "kerja" tidak dipikul oleh sedikit pihak. "Kerja" dalam hal ini, menjadi sebuah pelibatan para pihak hingga rasa-memiliki menjadi suatu yang secara otomatis tumbuh dan pada akhirnya akan memunculkan mekanisme kerja dengan efektivitas yang "normal", bukan pada mekanisme kerja yang terpaksa secara mekanikal akibat otoritas yang dimiliki Sang Kreator. 

Penjabaran ini menegaskan bahwa otoritas hendaknya mampu menumbuhkan pelibatan banyak pihak atas "sebab" dan "akibat" dari otoritas yang dimilikinya. Bukan sebaliknya, otoritas justru mematikan pelibatan para pihak. 

Hal penting lainnya adalah pernyataan "Aku lebih tahu dari apa yang kau ketahui". Pernyataan ini menjelaskan, seluas apapun pengetahuan Sang Kreator tetap saja ruang kritik diperlukan. Dan, ruang yang sudah ada hendaknya diisi dengan kesadaran dan pengetahuan yang mumpuni oleh banyak pihak. 

Hal ini ditangkap oleh Azam dari pernyataan "dibanding yang engkau ketahui" yang mengharuskan pengetahuan para pengisi ruang itu harus "mendekati" pengetahuan Sang Kreator". Pengetahuan yang seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan kesetaraan dan menghindari dominasi yang menindas. 

Pengetahuan, oleh karenanya, bukanlah suatu alasan untuk menghegemoni apalagi menindas. Tapi, kalau pengetahuan para pihak tidak berada pada suatu kesetaraan maka penghegemonian dan penindasan, tentu saja, akan mudah terjadi. 

Makanya penyediaan ruang kritik adalah suatu keniscayaan yang mampu memunculkan "pelibatan dalam keikutsertaan" dan dari ruang kritik itulah pengetahuan akan berdialektika hingga mendekati titik kesetaraan.

Demikianlah, Azam mengawali tulisan ini dari kisah kosmologis penciptaan manusia dan kisah ini, melalui penganalogian, menjadi alas-tapak bagi penjabaran berikutnya. 

PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Pemuda dan kepemudaan telah menciptakan titik-titik monumental dalam peradaban kemanusiaan. Dalam sejarahnya,  pemuda dijelaskan memiliki kemampuan menciptakan transformasi sosial. Hal ini tidak dapat dipungkiri; sebagai sebuah contoh adalah peristiwa "SOEMPAH PEMOEDA". 

Di sini pemuda mampu menjalin-ikatkan simpul-simpul budaya kebangsaan Indonesia yang mengandung unsur keanekaragaman dalam sebuah buhul bernama SOEMPAH PEMOEDA. 

Buhul inilah yang menjalin keanekaragaman hingga keanekaragaman tidak lagi merupakan potensi pemecah-belah. Mengikat simpul-simpul budaya bangsa adalah penemuan jenius para pemuda saat itu. Atau dengan kata lain hanya pemuda jeniuslah yang dapat menorehkan jejak monumental peradaban kemanusiaan. Bisa juga dikatakan sebaliknya, pemuda bodoh ialah potensi perusak peradaban kemanusiaan. 

Sejarah ini terus digaung-kembangkan setiap tahun melalui peringatan seremonik oleh kekuatan struktur negara, namun tidak pernah dilakukan uji-petik-hasil dari peringatan ini. 

Apakah seremonial yang dilakukan membawa dampak positif secara signifikan? 

Bagaimana cara untuk mengetahui signifikansi peringatan itu dengan kualitas jeniusitas para pemuda saat ini? Dan lain-lain pertanyaan kritis lainnya. 

Pertanyaan ini penting untuk dimunculkan sebagai upaya untuk menghindari kebosanan-seremonik yang berdampak pada kekeringan makna seremonial. 

Membangun kerangka pertanyaan seperti ini adalah bagian dari upaya untuk mengembalikan pemuda pada posisi strategis yang pernah ditorehkan dalam sejarah peradaban kemanusiaan. 

Maka, pertanyaan kritis berikutnya adalah "apa pentingnya pemuda jenius berada dalam pergulatan pembangunan di Indonesia?".

Untuk menjawab pertanyaan ini, Azam memulainya dari ciri substantif sosok pemuda sebagai berikut:

  1. Pemuda selalu ingin tahu tentang banyak hal. 


Inilah ciri yang membuat pemuda memiliki potensi kreatif yang besar. Keingintahuannya ini membuat pemuda selalu mengkritisi tentang banyak hal bahkan sesuatu yang dianggap mapan pun akan dikritisinya. Semua itu dilakukannya demi untuk memuaskan keingintahuannya. 

Fenomena seperti ini memang dapat saja "mengganggu" kenyamanan status quo. Tapi hal itu tidak boleh diresponi dengan atraktif, apalagi dikriminalisasi. Hal ini adalah untuk kondusifitas potensi kreatif yang dimiliki agar tidak mati atau terekspresikan dalam bentuk yang salah. 

Kesalahan dalam meresponinya pada saatnya akan membunuh kreatifitas atau mengebiri potensi kejeniusan pemuda hingga akhirnya dia tidak lagi mampu menorehkan jejak sejarah peradaban. Tentu saja hal ini sangat merugikan bagi pembangunan bangsa. Kalau seperti ini maka pemuda pada akhirnya hanyut dalam nina bobok kelezatan absurditas zaman. 

Keingintahuan yang menggebu-gebu ini selayaknya diresponi dengan menyediakan fasilitas wadah yang luas dan nyaman agar potensi itu tersalurkan dengan produktivitas yang menyejarah. 

Wadah yang dimaksud adalah sebuah ruang publik yang di sana segala keingintahuan dapat dikritisi, seekstrem apapun kritisitas tersebut. 

Memang dapat saja potensi ini menghasilkan sesuatu yang salah, tapi dengan fasilitasi yang tepat maka justru kesalahan tersebut menjadi penting untuk mereka belajar menemukan kebenaran. 

Selain itu, pemuda seharusnya juga menyadari bahwa ia memiliki potensi ini. Sebab, kalau tidak demikian, meskipun wadah telah disiapkan, tidak akan mampu dimanfaatkan secara optimal. Menumbuhkan kesadaran tersebut bukanlah suatu yang sederhana dan kesadaran tersebut, saat ini, mirisnya, justru menjadi barang mewah. Tidak banyak pemuda yang sadar akan potensi ini. 

2.Pemuda memiliki energi yang melimpah. 

Energi yang dimaksud di sini bukan hanya energi secara biologik-fisikal tapi juga energi psikologik bahkan spiritualik. 

Melimpahnya energi pada diri pemuda inilah maka menyerahkan harapan transformasi bangsa pada pemuda menjadi logis. Karena dengan energi itu segala hal menjadi mungkin untuk terwujud. Maka, kalau menggunakan alur logika seperti ini,  menjadi sebuah kerugian bagi bangsa kalau ini tidak di(ter)manfaatkan.

Sama dengan keingintahuan, energi ini tidak akan bermanfaat kalau tidak terfasilitasi dalam wadah yang luas dan nyaman. Disitulah energi ini menjadi bermanfaat. 

Mengurangi keluasan dan kenyamanan wadah akan membuat energi tersalur pada hal-hal yang destruktif. 

Dengan demikian, kemampuan negara dalam menciptakan wadah ini merupakan suatu yang urgen kalau tidak mau melihat kerusakan besar pada bangsa ini.

Negara harus menyadari bahwa energi yang dimiliki pemuda dapat menghasilkan kedahsyatan bagi bangsa, baik yang positif maupun negatif. Maka sama sekali tidak boleh memandang sebelah mata terhadap energi yang dimiliki pemuda. 

3. Pemuda memiliki kemampuan yang "Out of The Box" dalam menyikapi kemajuan zaman. 

Dengan rasa keingintahuan dan energi yang melimpah inilah yang membuat pemuda memiliki kemampuan out of the box; sebuah respon yang "tidak disangka-sangka". 

Kemampuan inilah yang menjadikan pemuda selalu menjadi pendobrak kemampanan yang telah membusuk. 

Maka tidak ada lagi alasan untuk "menyepelekan" pemuda yaitu dengan menyerahkan pemuda pada urusan kenegaraan dan kebangsaan yang remeh-temeh. 

Menyerahkan pemuda pada urusan yang remeh-temeh akan mematikan potensi out of the boxnya. Sebaliknya, dengan memberikan kepercayaan kepada pemuda dalam urusan yang strategis maka akan memantik potensi ini untuk berekspresi secara optimal. 

Dari ketiga ciri-substantif inilah maka kejeniusan pemuda harus diposisikan dalam pergulatan peradaban kebangsaan dan kenegaraan. 

Dengan demikian, pemuda Indonesia, kalau ingin kembali menorehkan jejak sejarahnya di negara ini maka potensi yang dimilikinya itu mesti teraktualkan. 

PEMUDA DAN INSTITUSIONALISASI KRITIK

Sebagaimana telah dijabarkan oleh Azam pada bagian awal tulisan ini, maka pada kali ini akan dijabarkan tentang penerapan kritik oleh pemuda. 

Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan: "Apakah kritik berbahaya bagi bangsa dan negara?".

Pada dasarnya semua orang tidak ada yang suka dikritik, siapapun itu, karena kritik yang dilakukan ibarat menguliti kulit yang tentu saja akan terasa sakit. Rasa sakit inilah yang membuat orang tidak suka dikritik. Intensitas rasa sakit yang terasa akan menentukan seperti apa bentuk respon dari yang dikritik. 

Negara pun juga demikian, ia akan meresponi kritik yang ditujukan kepadanya. Seperti apa respon yang pernah dilakukan negara tidak akan dijelaskan pada kali ini karena cukup banyak referensi yang telah menjelaskannya, baik itu respon yang kontra produktif maupun yang konstruktif. 

Nah, kalau demikian apakah kritik itu merupakan kejahatan, karena menyebabkan kesakitan? 

Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya bisa dijawab kalau bagian awal dari tulisan ini didalami. Untuk memudahkan mendalaminya maka Azam melakukan proyeksi dari kisah kosmologis itu dengan bangunan kenegaraan dan kebangsaan. 

Negara sebagai institusi yang diamanahkan oleh bangsa untuk menjadi kreator dalam peradaban bangsa, mesti menyediakan ruang kritik agar amanah yang diemban dapat terlaksana dengan relatif mudah. Kritik memang sakit tapi menjadi pengkhianat dari amanah yang diemban akan menjadi penyakit yang lebih menyakitkan bagi bangsa. 

Maka, tak ada jalan lain, negara harus mengambil resiko dari rasa sakit akibat kritik demi amanah yang diemban. 

Tapi, rasa sakit itu, justru menyehatkan bagi Negara yang mengemban amanah. 

Mengapa demikian?

Ada beberapa manfaat kritik,  yaitu sebagai berikut :

1. Kalau ruang kritik sengaja diciptakan oleh negara maka si pengeritik akan secara otomatis merasa menjadi bagian dari negara. Ia tidak merasa menjadi seperti penumpang gelap di negaranya sendiri. Hingga pada saatnya, ia akan ikut merasakan sakit dari kritik tersebut. 

Kondisi yang seperti inilah membuat pengeritik menjadi terlibat dalam penyelesaian dari kritikan tersebut. Pelibatan seperti inilah yang dinamakan oleh Azam sebagai PARTISIPASI. 

Dengan demikian, tidak dapat disamaartikan dengan MOBILISASI; partisipasi bukanlah mobilisasi tapi mobilisasi bisa jadi bagian dari partisipasi. 

2. Kalau kritikan muncul bukan karena negara yang memfasilitasinya maka kritikan akan berubah menjadi "serangan". Yang selanjutnya kritikan layaknya medan perang. Dan perang meniscayakan penegasian terhadap pihak lawan. Kondisi seperti ini justru kontra produktif terhadap amanah yang diemban negara. Perang seperti ini cenderung akan dimenangkan oleh negara karena ia memiliki kekuatan struktural dan finansial yang sangat kuat. Akibatnya kritikan akan mati. 

Ketika kritikan berhasil dimatikan, dampak logis yang dialami negara adalah miskinnya partisipasi dari anak bangsa hingga beban amanah akan terasa berat dan anak bangsa hanya akan menjadi obyek. Anak bangsa akan menyalurkan "ketidaknyamanannya" tersebut dengan dua alternatif yaitu bersikap apatis atau anarkhis. Keduanya tidak menguntungkan bagi negara. 

Nah...., dengan uraian seperti ini maka silahkan dijawab pertanyaan : Apakah kritik berbahaya bagi bangsa dan negara? 

Pemuda dalam hal ini, berdasarkan ciri substantif yang dimilikinya, merupakan pengeritik paling potensial dan produktif. Namun, pemuda, dalam melakukan fungsi kritisnya haruslah efektif bagi perbaikan bangsa dan negara. 

Tawaran yang bisa Azam berikan agar kritikan efektif adalah dengan melakukan institusionalisasi kritik. 

Maksudnya adalah bahwa kritikan yang dilakukan pemuda memiliki struktur permasalahan yang jelas, struktur analisa lengkap dengan pisau analisanya yang tajam, struktur tawaran solusional yang dilandasi dengan kondisi kekinian dan masa depan. 

Hal ini dilakukan agar kritikan dapat dibedakan dengan marah dan kebencian. Kritikan yang terinstitusionalkan akan mengeliminir unsur kemarahan dan kebencian. Selain itu, kritik yang seperti ini sangat mudah mengakomodir hal-hal konstruktif dan memiliki kekayaan perspektif. 

Pada akhir tulisan ini, tanpa mengabaikan apa yang telah dijabarkan di atas, Azam menyampaikan bahwa kritik secara esensial muncul karena "rasa tidak nyaman" yang dialami manusia. Dan ketidaknyamanan yang terekspresikan itulah yang dinamakan kritik. 

Oleh karena itu, kritikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Maka bagi yang anti dengan kritik apalagi yang berusaha membunuh kritik sebenarnya adalah pelanggar Sunnatullah. 

Wallahu alam bis sawab.

Monday, July 13, 2020

Kesyah: Terima Kasih Pak Zacky

Zacky Antony
Ketua PWI Provinsi Bengkulu

Bengkulu, Darah Juang- Persatuan Wartawan (PWI) Provinsi Bengkulu benar benar komitmen mengantarkan Kesyah sampai dapat menempuh pendidikan seperti teman-teman seusianya.

Hal ini ditunjukkan oleh ketua PWI Provinsi Bengkulu, Zacky Antony sejak mengetahui kondisi kesyah dan adiknya yang masi balita ditinggalkan kedua orangtuanya pergi yang sampai hari ini belum tau keberadaannya terus berjuang mengantarkan Kesyah masuk sekolah.

Hari ini, Senin 13 Juli 2020 Ketua PWI Provinsi Bengkulu Zacky Antony mengunjungi sekolah dimana Kesyah didaftarkan. Hal ini guna memastikan Kesyah suda benar-benar diterima atau belum di sekolah tersebut.

"Kita ingin memastikan apakah Kesyah ini suda di terima atau belum di sekolah" Jelas Zacky.

Usai mengunjungi SDN 76 Kota Bengkulu sekolah Kesyah di daftarkan, Zacky Antony bertolak ke rumah nenek Kesyah guna ingin bertemu dengan Kesyah sekaligus meminta KK dan KTP nenek kandung Kesyah untuk membuatkan buku tabungan pribadi Kesyah.

"Kita akan buatkan buku tabungan pribadi Kesyah kemungkinan nanti ada donatur yang ingin membantu Kesyah dapat langsung ke rekeningnya" Jelas Zacky.

Saat diwawancarai adik cantik, Kesyah mengatakan senang suda dapat sekolah."

'Terima Kasih Pak Zacky" Kata Kesyah dengan polos.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 76 Samsul Hidayat mengatakan sejak mengetahui informasi mengenai Kesyah dari ketua PWI, Zacky Antony Walikota Bengkulu Helmi Hasan Melalui Kadis Pendidikan memerintahkan dirinya untuk mengetahui kebenarannya.

"Mengetahui informasi terkait Kesyah, saya bersama Kadis Pendidikan langsung berkunjung ke rumah Kesyah memberikan seragam pakaian. Saat ini Kesyah suda terdaftar di Sekolah Kita dan telah resmi menjadi anak didik kita. Hanya saja saat ini proses pembelajaran belum maksimal di sekolah lantaran situasi pandemi covid-19" Jelas Samsul. (Roni Marzuki)

Saturday, June 6, 2020

Peduli Warga Terdampak Covid-19 LazisNu Salurkan 50 Paket Sembako


Bengkulu Tengah, Darah Juang- Jum'at 5 Juni 2020 Sore 50 Paket sembako  bantuan warga terdampak covid-19 di Desa Air Putih Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu berhasil disalurkan oleh LazisNU Provinsi Bengkulu.

Didampingi Perangkat Desa setempat tim yang bertugas sangat bersemangat menyalurkan bantuan. Sementara itu, warga Desa Air Putih mengucapkan banyak terima kasih kepada LazisNu yang telah memberikan bantuan kepada warga.

Tanuin, Warga Desa Air Putih mengatakan terima kasih banyak kepada LazisNu yang telah memberikan bantuan. 

"Kami warga desa air putih sangat terima kasih kepada LazisNu telah memberikan bantuan" Kata Tanuin.

Hal senada dengan Ibu Suryani Warga Dusun 2 Desa Air Putih yang juga mendapat bantuan dari LazisNU menucapkan banyak terima kasih kepada tim yang bertugas saat menyerahkan bantuan.

"Terima kasih banyak LazisNu telah menyempatkan memberikan bantuan kepada kami" Katanya. (Roni Marzuki)



Wednesday, June 3, 2020

LazizNu Bengkuku Terima 200 Juta Dari Baznas Untuk Disalurkan Kepada Warga Terdampak Covid-19



Bengkulu, Darah Juang- PW LAZISNU Bengkulu menginisiasi Program Ramadlan Gembira Sedekah Berkah bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 di Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji-BPKH, Baznas Provinsi Bengkulu n dukungan Anggota Komisi 8 DPR RI bapak M. Saleh.

Melalui program ini PW LAZISNU Bengkulu menyalurkan paket sembako senilai Rp. 200.000.000, (Dua ratus juta rupiah) yang didistribusikan kepada 2500 keluarga Terdampak Covid-19 di kabupaten Lebong, kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahyang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma. 

Dalam penyerahan bantuan secara simbolis yang dilakukan di Pesantren Hidayatul Hasan Talang Kering Kota Bengkulu Dr. sofwan Nadi selaku ketua PW LAZISNU menyampaikan bahwa “program ini merupakan.ujian dan amanah bagi LAZISNU untuk bersama sama pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam mendistribusikan sembako kepada keluarga keluarga di Provinsi Bengkulu yang terdampak pandemi covid-19”.

Sementara Bapak Indra Utama selaku perwakilan Baznas Provinsi Bengkulu Mewakili BPKH, menyerahkan bantuan secara simbolis senilai Rp. 200.000.000 kepada PW LAZISNU Bengkulu untuk kemudian distribusikan Kepada masyarakat terdampak covid19, dengan harapan dapat meringankan beban kehidupan masyarakat.

Monday, June 1, 2020

PANCASILA

Oleh: Zacky Antony

PERINGATAN Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni tahun ini dibarengi menghangatnya isu komunisme. Biasanya isu komunis menghangat di bulan September menjelang peringatan G30S/PKI. Namun terpilihnya Iman Brotoseno sebagai Dirut TVRI memicu isu komunis menghangat tiga bulan lebih cepat dari biasanya. 

Konsepsi Bernegara
Tanggal 1 Juni, 75 Tahun yang lalu, konsepsi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dicetuskan pertama kali oleh Soekarno. Dalam forum sidang BPUPKI, para pendiri Negara berpidato. Dalam buku sejarah orde baru, disebutkan ada tiga tokoh yang berpidato yaitu  Muhammad Yamin (29 Mei), Soepomo (30 Mei) dan Soekarno (1 Juni).  Namun menurut Moh Hatta, sebenarnya ada puluhan tokoh yang berpidato dalam sidang BPUPKI kala itu. Tapi entah mengapa dalam buku-buku sejarah, nama tokoh-tokoh itu tidak disebutkan.

Pernyataan Hatta kemudian diperkuat temuan salinan dokumen di National Archief Belanda. Dokumen berbentuk salinan itu menyebutkan ada tokoh-tokoh lain yang berbicara dalam sidang BPUPKI ketika itu. Sesi pertama disebutkan Yamin berpidato selama 20 menit, Sumitro (5 menit), Margono (20 menit), Sanusi (45 menit), Sosrodiningrat (5 menit) dan Wiranatakusuma (15 menit). Salinan dokumen itu menjadi bahasan disertasi J.CT. Simorangkir di Universitas Andalas (1983). Sayang dokumen aslinya hilang tak tahu ke mana setelah dikembalikan dari Belanda ke pemerintah Indonesia. Sehingga yang diketahui umum hanya pidato Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Baik Yamin, Soepomo maupun Soekarno berpidato tentang _philosofische grondslag_ Indonesia merdeka. Pertanyaan pokok yang diminta ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat adalah apa dasar yang di atasnya akan didirikan bangunan Indonesia merdeka.  

Seperti diungkapkan sendiri oleh Soekarno pada 1 Juni itu, Arab Saudi didirikan atas dasar Agama Islam, Tiongkok didirikan atas dasar San Min Chu I (Mintsu, Minchuan, Min Sheng) atau Nasionalisme, demokrasi, sosialisme. Jerman didirikan atas dasar nasionalis-sosialisme, Soviet-Rusia didirikan atas dasar Marxisme-Sosialis materialism, Jepang didirikan atas dasar “Tennoo Koodo Seishin.”

Negara Indonesia yang akan kita dirikan ini dasarnya apa? Soekarno menjawab sendiri pertanyaan itu dengan menyebut dasar berdirinya bangunan Indonesia merdeka itu adalah kebangsaan, internasionalism (perikemanusiaan), mufakat atau permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial, ketuhanan yang Maha Esa. Dia menyebut kelima prinsip itu dengan nama PANCASILA.

Soekarno sendiri menolak disebut pencipta Pancasila. Menurutnya dia hanya penggali Pancasila. Istilah Pancasila sendiri diperoleh Soekarno setelah mendapat bisikan dari seorang ahli bahasa yang tidak dia sebutkan namanya. Barulah pada tahun 1966 atau 21 tahun kemudian, Soekarno membuka identitas ahli bahasa yang dia maksud itu adalah Muhammad Yamin. 

Sebelum berpidato 1 Juni, malam harinya Soekarno mendatangi rumah Yamin untuk meminta persetujuan para tokoh tentang pidato yang akan dia sampaikan besoknya. Beberapa tokoh menginap di rumah Yamin malam itu antara lain KH. Wahid Hasyim, Kahar Muzzakir dan KH. Masjkur. Soekarno juga meminta saran nama pidato tersebut. Yamin menyumbang kata “sila.” Sedangkan kata Panca berasal dari Soekarno. Tapi kalaupun ada andil pihak lain dalam penyebutan Pancasila, Soekarno lah pencetus Pancasila pertama kali. 

Namun Pancasila tidak ujug-ujug menjadi dasar Negara. Prosesnya berliku dan mendalam. Perdebatannya tajam dan panjang. Golongan Islam ingin menjadikan Islam sebagai dasar Negara. Sedangkan golongan nasionalis ingin Pancasila sebagai dasar Negara. Kalau sekarang masih ada yang memperdebatkan Pancasila sebagai dasar Negara, sesungguhnya hal itu hanya mengulangi perdebatan tokoh bangsa yang terjadi antara Mei – Agustus 1945. Kalau kita menghormati para pendiri bangsa, mestinya kita juga menghormati perdebatan mereka. Bayangkan, perdebatan itu bukan satu atau dua jam. Tapi berbulan-bulan.

Adalah Panitia Sembilan yang kemudian bertugas merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara. Terdiri Soekarno (ketua), Mohammad Hatta (wakil ketua), Mohammad Yamin, Abikusno Tjokrosujoso, AA. Maramis, Ahmad Subarjo, KH. Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, dan Agus Salim. 

Perdebatan golongan Islam dan nasionalis akhirnya mampu ditengahi dengan memasukkan kata-kata pada sila *“Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya.”* Itulah hasil kompromi antara golongan Islam dan golongan nasionalis yang duduk dalam Panitia Sembilan. Yamin menamainya dengan sebutan Piagam Jakarta. 

Namun sejarah kemudian mencatat, tujuh kata pada sila pertama tersebut akhirnya dihilangkan. Yang melatarbelakanginya, pada tanggal 18 Agustus pagi, Moh Hatta didatangi utusan Indonesia Timur yang mengancam akan memisahkan diri jika tujuh kata itu tetap dimuat. Hatta berdiskusi dan meminta persetujuan Ki Bagus Hadikusumo dan Kasman Singodimejo. Kedua tokoh Islam itu menerima sehingga tujuh kata itu akhirnya dihilangkan.

Rumusan akhir Pancasila yang kemudian ditetapkan PPKI pada 18 Agustus 1945 dan berlaku hingga sekarang berbunyi. Pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Tiga; Persatuan Indonesia. Empat; Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Permusyawaratan/Perwakilan. *Lima*; Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Perekat Bangsa
Pancasila adalah jalan tengah di antara ide Negara Agama dan Negara Sekuler. Kelima sila merupakan nilai-nilai universal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama manapun. Nilai-nilai tauhid yang terkandung dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa adalah ajaran agama Islam. Baca Surat Al Ikhlas ayat 1; _Katakanlah (Muhammad), Tuhan Itu Esa._ 

Indonesia bukan Negara Agama, tapi bukan pula Negara sekuler. Negara tidak memisahkan urusan agama dari Negara. Maka itu ada Kementerian Agama yang mengurus soal-soal agama. Semua diurus Negara mulai masalah perkawinan, perceraian, wakaf, warisan, pendirian tempat ibadah dll. Untuk antisipasi sengketa soal-soal tersebut, Negara membentuk Pengadilan Agama. Indonesia bukan Negara Agama, tapi Negara berketuhanan. Negara tauhid yang mengakui keberadaan Tuhan yang Esa. 

Karena nilai-nilai Pancasila yang selaras dengan ajaran agama Islam, tidak heran bila dua Ormas Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah menerima Pancasila. Inilah Ormas yang menjadi penyanggah republik dengan Pancasila sebagai pondasi sekaligus perekat. Sulit membayangkan apa jadinya bangsa ini tanpa ada perekat yang hebat atau tanpa pondasi yang kuat. Sampai di sini, sekali lagi, kita harus memberi apresiasi yang tinggi kepada para pendiri bangsa.

Fundamen Untuk Semua
Pancasila adalah the fondation of state. Untuk menyokong Negara sebesar Indonesia, tentulah harus dengan fundamen yang kokoh. Fundamen untuk menyanggah seluruh bangunan agar tidak roboh. Bukan fundamen untuk sepotong bangunan saja. Bukan pula fundamen untuk satu dinding saja atau untuk satu lantai saja. Tapi fundamen untuk seluruh bangunan.

Pancasila bukan fundamen untuk satu kelompok. Bukan pula fundamen untuk satu golongan atau agama tertentu. Akan tetapi fundamen untuk semua golongan. Itulah konsensus bapak-bapak bangsa. Kita harus menaruh hormat kepada para pendiri bangsa. Mereka tak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tapi juga dianugerahi kelapangan hati dan kebesaran jiwa yang sangat hebat. Mereka berdebat panas. Berbulan-bulan. Bersitegang urat syaraf. Hasil akhirnya menyepakati Pancasila sebagai pondasi Negara Indonesia merdeka. 

SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA

Penulis adalah Ketua PWI Provinsi Bengkulu

Wednesday, May 27, 2020

Gubernur Rohidin Tegaskan Bengkulu Harus Siap Menuju New Normal


Bengkulu, Darah Juang- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan pentingnya persiapan serius dari pemerintah daerah hingga semua elemen, mengubah pola hidup baru berdampingan dengan pandemi Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan (New Normal).

Hal ini lanjut Gubernur Bengkulu ke-10 ini, juga mengingat hingga saat sekarang ini belum juga ditemukan vaksin virus corona serta semakin meningkatnya jumlah kasus yang ada, baik status ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan) maupun status terkonfirmasi (Positif Corona). Walaupun disisi lain juga cukup banyak kasus yang dinyatakan sehat atau sembuh.

Lebih rinci dikatakan Gubernur Rohidin, beberapa diantara kesiapan New Normal sembari menunggu instruksi Pemerintah Pusat, mulai dari pembagian masker secara menyeluruh oleh setiap pemda kabupaten/kota diback-up Pemda Provinsi, pemetaan rapid test secara menyeluruh minimal 3 persen dari jumlah penduduk setiap kabupaten/kota dan melokalisir persoalan di masing-masing wilayah.

“Nah kalau masyarakat sudah mendapatkan masker semua, kemudian dilakukan razia simpatik secara persuasif oleh aparat penegak hukum terpadu untuk pakai masker, itu merupakan new normal. Baru kemudian bisa melakukan kegiatan seperti biasa dengan pola hidup cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker dan rapid test secara terus menerus disetiap kabupaten/kota,” terang Gubernur Rohidin usai pimpin Halal Bilalal Bersama Forkopimda Provinsi Bengkulu, DPRD Provinsi Bengkulu, Instansi Vertikal, Bupati/Walikota Beserta Jajaran Serta Forkopimda Kab/Kota se-Provinsi Bengkulu, BUMN/BUMD dan Perbankan se-Provinsi Bengkulu via Virtual Meeting di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (27/05).

Sementara itu, terkait rencana akan kembali diperpanjangnya masa belajar dan bekerja di rumah untuk pelajar, mahasiswa dan para ASN di beberapa daerah, Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan, hingga saat ini Pemprov Bengkulu masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat.

“Bagaimana kebijakan Presiden melalui kementerian lembaga terkait yang akan berlaku secara nasional, baik itu libur ASN, anak sekolah, sistem penerimaan siswa baru dan memulai tahun ajaran baru, tidak mungkin kita pemprov bergerak lebih dulu,” pungkas Gubernur Rohidin.

Gubernur Rohidin juga menjelaskan Pemprov dan Pemda Kabupaten/Kota tidak bisa berdiri sendiri dan penanganan menyeluruh dan harus sejalan dengan pemerintah pusat dan sesuai dengan arahan Kemendagri dan Kemenkopolhukam, semua kebijakan harus mengarah sesuai dengan kesepakatan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI bersama Tim Gugus Tugas Nasional. (Rian-Morecka, Media Center Pemprov Bengkulu).

Thursday, May 21, 2020

Peduli Profesi Pers Baznas Kota Bengkulu Salurkan 154 Paket Sembako

Beras Bantuan Covid-19 Untuk Wartawan Bengkulu

Kota Bengkulu, Darah Juang- Kamis 21 Mei 2020 Siang ratusan Profesi Pers (Wartawan) Bengkulu yang tergabung dalam persatuan wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu menerima bantuan paket sembako.

Bantuan paket sembako untuk wartawan disalurkan oleh PWI Bengkulu ini adalah bantuan dari Baznas Kota Bengkulu guna meringankan beban wartawan Bengkulu yang berjuang bersama pemerintah memutus mata rantai covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PWI Bengkulu Zacky Antony " Bantuan ini kita salurkan untuk wartawan. Selain wartawan ikut berjuang berada digaris depan mengidukasi informasi covid-19 kepada masyarakat wartawan juga ikut merasakan dampak dari bencana covid-19" Jelas Ketua PWI Bengkulu Zacky Antony.

Ditambahkan Zacky "Bantuan ini dari Baznas Kota, alhamdulillah 154 paket sembako berhasil disalurkan kepada wartawan" Tutup Zacky. (Roni Marzuki) 

Saturday, May 16, 2020

Giat Ramadhan Srikandi Pemuda Pancasila Salurkan Beras


Bengkulu, Darah Juang- Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu adakan giat Pancasila Berbagi di bulan suci ramadhan ini yang disalurkan oleh Srikandi Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Srikandi PP Kota Bengkulu.

Giat peduli ini, diberikan kepada juru parkir dan pedagang asongan denga titik giat dari Masjid Jamik sampai Simpang 5 Fatmawati.

Dikatakan oleh Ketua Srikandi Provinsi Bengkulu, Lissdakarviana, MM bahwa giat berbagi ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Dan kita tentukan hari ini Sabtu, (16/05/20) untuk membagikan beras pada juru parkir dan pedagang asongan. 

"Sebanyak 200 kampil beras kita bagikan hari ini,  adapun dana yang kita peroleh dari sumbangan infak pengurus dan anggota Pemuda Pancasila se Provinsi Bengkulu dan juga Srikandi Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu dan anggota PP Provinsi, simpatisan serta kader PP Provinsi Bengkulu jadi semuanya ikut berpartisipasi," terang Ketua DPW Srikandi Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu. 

Alasan kita sebagai Srikandi Pemuda Pancasila yang berkualitas memberikan sumbangan beras ini, karena kita ketahui saat ini sedang pandemi Covid-19 jadi banyak yang terdampak dan membutuhkan bantuan beras ini, walaupun tidak banyak setidaknya bisa meringankan sedikit beban mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan semoga menjadi berkah di bulan ramadhan ini.

Lanjutnya, bahwa insyallah jika tidak ada kendala, nanti kita akan memberikan bantuan lagi kepada penyapu jalan dan yang berhak mendapatkan. 

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua MPW PP Provinsi Bengkulu, Rahmat Riyanto, M. Ap yang disampaikan oleh Sekretaris MPW PP Provinsi Bengkulu Bustari, bantuan ini dilaksanakan atas imbauan dan intruksi dari Majelis Pimpinan Nasional (MPN) untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Insyallah akan diadakan lagi Pancasila Berbagi dengan kategori yang berbeda.

"Semoga bantuan kita ini bisa bermanfaat untuk yang menerimanya," tutupnya. (Vc)

Friday, May 15, 2020

Diteror Kelompok Pemuda Tidak Dikenal, Warga ini Lapor Polisi

Kondisi Rumah M Bagian Depan Usai Diteror

Bengkulu, Darah Juang- Malam dibulan Puasa seharusnya di isi penuh ibadah, dicidrai oleh oknum anak muda kota Bengkulu.

Selasa waktu subuh (12/5) sekelompok oknum anak muda telah melakukan perusakan dan penyerangan di sebuah bengkel motor yang berada Di Padat Karya.

Atas hal tersebut, mengakibatkan sebuah kendaraan rusak dan ada beberapa bagian bangunan bengkel (Ruko) rusak.

Hal tersebut diakibatkan lemparan batu, kayu, dan benda keras lainnya.

Disampaikan pemilik bengkel (M, nama di inisialkan, Red) kejadian malam itu (Selasa subuh) berawal sekelompok anak muda yang melewati jalan Padat Karya Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

Tidak lama kemudian melakukan penyerangan terhadap bengkel kami (M, Red), atas hal tersebut mengakibatkan sebuah kendaraan motor dan beberapa bagian bangunan bengkel (Ruko, Red) rusak.

Di tambahkan juga oleh (M), rabu malam hal tersebut (pengerusakan dan penyerangan, Red) hampir kembali terulang oleh beberap oknum  anak muda yang dimungkinkan oleh kelompok sebelumnya.

Sampai informasi ini di ketahui scientia bengkulu, (M, Red) mejelaskan bahwa kasus ini laporanya sudah masuk ke Polsek Selebar dengan nomor laporan LP/216-B.1/V/2020 yang ditanda tangani a.n KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR SELEBAR KA SPKT AIPDA SUPARDI. S. IKOM bertanggal 13 Mei 2020.

M dan pihak keluarga juga berharab, " Polres Bengkulu dan Polsek Selebar dapat bertindak cepat," ungkap M.

Mengingat hal ini sudah sangat meresahkan pihak keluarga dan warga sekitar. (AK)

Wednesday, May 13, 2020

Peduli warga Kota Bengkulu yang terdampak Covid-19, PB E-Sport Bengkulu bagikan paket makanan


Bengkulu, Darah Juang- Pembagian bantuan sosial berupa Paket Makanan kepada masyarakat terdampak Covid-19 oleh PB. E-Sport Prov. Bengkulu, Rabu sore (13/5) di Kota Bengkulu.

Ketua Harian PB. E-Sport Prov. Bengkulu, Rio Deniro, mengatakan bahwa, kegiatan pembagian paket makanan dilakukan selama bulan Mei 2020 di 9 kecamatan wilayah Kota Bengkulu yang bertujuan untuk meminimalisir dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat penyebaran Covid-19, dimana saat ini banyak masyarakat Kota Bengkulu yang terdampak.

pembagian paket makanan hari ini ditujukan untuk di Kawasan Kec Teluk Segara dengan jumlah paket sebanyak 50 paket makanan dalam setiap hari nya, tutup Rio”. (Roni Marzuki).

Kali ini Giliran Desa Sinar Gunung Mendapat Bantuan Dari Nu Rejang Lebong


Rejang Lebong, Darah Juang- Keseriusan Nahdlatul Ulama (Nu) Rejang Lebong meringankan beban warga kurang mampu terdampak wabah virus corona covid-19 patut menjadi teladan bagi pekerja sosial lainya. Semangat membantu sesama tanpa melihat ras, warna lulit, suku dan agama menjadi edentitas sosial Nu Rejang Lebong.

Hal terlihat dalam aksi nyatanya membantu warga Rejang Lebong kurang mampu terdampak bencana wabah covid-19. Rabu, 13 Mei 2020 Giliran Desa Sinar Gunung Kecamatan Sinar Daratan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menjadi terget penyaluran bantuan.

“Cuaca sedikit mendung dan medan jalan cukup ekstrim bukan kendala bagi kami untuk menyampaikan amanat sosial Nahdlatul Ulama” Lapor Wage Ahmad Suprapto Kepada Nu Provinsi Bengkulu 13 Mei 2020 Sore.

Lanjut Wage “Kami hari ini menyalurkan bantuan APD dan disinfektan ke Posko Simpang Tiga desa Sinar Gunung kecamatan Sindang dataran. upaya penyemprotan kendaraan” Tutupnya. (Roni Marzuki).

Monday, May 11, 2020

Peduli Korban Covid-19 Nu Rejang Lebong Salurkan Sembako


Rejang Lebong, Darah Juang- Kian hari wabah corona virus di berbagai wilayah Provinsi Bengkulu makin menghawatirkan. Dari berbagai media pemberitaan setiap hari memberitakan perkembangan warga terdampak wabah bahaya ini. Terahir kabar Kapolda Bengkulu ikut terpapar akibat ganasnya wabah corona virus atau dikenal covid-19.

Menindak lanjuti kondisi ini kemarin, Senin 11 Mei 2020 sekira pukul 11.00 Wib Posko Nu Peduli Covid-19 Rejang Lebing salurkan paket sembako untuk warga kurang mampu terdampak Covid-19.

Organisasi yang menghimpun kalangan ulama (Nahdlatul Ulama) Rejang Lebong ini berhasil menyambangi warga Desa Kampung Baru, dan Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang.

Selain itu, Desa Talang Ulu Kecamatan Talang Ulu dan Desa Air Putih lama juga menjadi target penyampaian bantuan sembako Nu kemarin.

Hal ini disampaikan oleh Wage Ahmad Suprapto dalam laporan tertulisnya kepada Nu Provinsi Bengkulu Kemarin Malam. Disampaikan juga oleh, Wage “Bantuan Sembako  disalurkan kepada masyarakat Miskin ,Guru ngaji dan yang Terdampak  Covid 19 disertai dengan edukasi kepada masyarakat sekitar” Tutupnya. (Roni Marzuki)

LazisMu Bengkulu berbagi ribuan Takjil ditengah Covid-19

Sekretaris LazisMu Provinsi Bengkulu (Kanan) pada saat mempersiapkan Takjil yang akan dbagikan pada masyarakat terdampak Covid-19

Bengkulu, Darah Juang- Dalam rangka meringankan beban sesama khususnya untuk masyarakat menengah kebawah yang terdampak langsung covid-19. Senin siang (11/5), LazisMu Provinsi Bengkulu membagikan ratusan paket Takjil secara gratis.

Disampaikan oleh Ketua LazisMu Bengkulu M Darudin, MH, Selama 10 hari kedepan kita (LazisNu, Red) akan membagikan Takjil secara gratis ke masyarakat di Kota Bengkulu.

"Target kita mulai dari pedagang kaki lima, petugas parkir, tugang ojek, dan masyarakat terdampak lainnya akan kita beri Takjil secara gratis," ungkap ketua LazisMu M Darudin.

M Darudin juga nambahkan, program ini bekerjasama dengan Bank Mega Syaria Bengkulu.

"Target kita ada 1500 takjil yang dibagikan kemasyarakat, namun setiap harinya kita hanya mampu menyiapkan 150 bungkus Takjil maka minimal agenda ini akan dilakukan selama 10 hari kedepan", ungkap M Darudin.
LazisMu Provinsi Bengkulu Sedang Menyiapkan Paket Sembako

Daru pantauan media ini di lapangan, titik awal pembagian Takjil dari LazisMu dimulai dari kampus 2 UMB, selanjutnya ke sekitar jalan salak dan baru ketitik selanjutnya di Kota Bengkulu.

Sekretaris Lazisnu Provinsi Bengkulu Yulius Wahyu Setiadi, MM juga menambahkan, ini merupakan wujud nyata peran sesama anak bangsa ditengah Penademik Covid-19.

"Semoga ini dapat meringankan beban sesama ditengah Covid-19, walaupun mungkin bentuknya tidak seberapa" kata Yulius W.S. (AK)

Kasus Covid-19 Makin Menghawatirkan, Warga Desa ini Belum Tersentuh Bantuan

Bengkulu, Darah Juang-
Hampir setiap hari media massa memberitakan perkembangan wabah covid-19 di negeri ini. Termasuk di Provinsi Bengkulu, menyimak berbagai pemberitaan tampaknya wabah ini suda semakin menggila.

Informasi Minggu 10 Mei 2020 disampaikan oleh Juru bicara tugas Covid-19 Jaduliwan, ada penambahan 6 kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dengan begitu total kasus ODP menjadi 704 kasus dengan rincian 88 kasus masih dalam proses pemantauan dan 616 selesai pemantauan.

Selanjutnya Kadis Kominfo Provinsi Bengkulu, Jaduliwan menyampaikan pesan Gubernur Rohidin agar Kepala Desa di seluruh Provinsi Bengkulu untuk menyampaikan bantuan langsung tunai (BLT) Kepada warga terdampak Covid-19”

“Gubernur juga meminta Kepala Daerah menginstruksikan kepala desa agar segera merealisasikan Bantuan langsung tunai (BLT) melalui dana desa kepada masyarakat terdampak Covid-19” Sampai Jaduliwan.

Sementara itu, Di Desa Air Putih Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu warga mengeluhkan belum ada sentuhan apapun berbentuk bantuan dari pemerintah maupun dari pihak lain.

Selain, Ibu Yen yang menyampaikan keluhannya kepada media ini lantaran berkas pendataan bantuan covid-19 yang ia serahkan kepada pemerintah Desa dikembalikan oleh Kepala Dusun dengan alasan tidak memenuhi syarat belum lama ini. Ibu yang tinggal di dusun 1 Desa Air Putih yang namanya tidak mau disebutkan mengeluhkan belum ada sama sekali bantuan yang ia dapatkan selama mewabahnya covid-19.

“Kami belum pernah mendapat bantuan apapun, selain 1 buah sabun mandi dan 1 buah masker dari perangkat desa” Jelasnya. (Roni Marzuki)

Sunday, May 10, 2020

Saling Rangkul, IKS Berbagai Sembako



Bengkulu, Darah Juang- Ikatan keluarga solok (IKS) Bengkulu ikut ambil bagian dalam upayah membantu pemerintah mengurangi beban warga terdampak Covid-19.

Disampaikan oleh Ketua Ikatan Keluarga Solok ( IKS)  Kota Bengkulu Buya H. Julisman,  M. Pd. I, kegiatan ini menyikapi keluhan anggota IKS dengan semakin mewabahnya bencana covid-19 di Provinsi Bengkulu.

“Melihat situasi semakin tidak memungkinkan kami berinisiatif menggalang Dana dari anggota yang ekonominya berkecukupan untuk disampaikan kepada anggota yang lemah ekonominya terdampak akbiat wabah covid-19” Jelas Buya kepada media ini melalui pesan singkat WhatsApp. 

Lebih lanjut buya Julisman mengatakan mudah- mudahan bantuan ini bermanfaat dan bisa meringankan beban warga serta menambah silaturrahim sesama warga IKS yang ada di Kota bengkulu. Sebagai penutup  Julisman mengucapkan terima kasih kepada ketua IKS  provinsi benglulu Ir. (Roni Marzuki).

Saturday, May 9, 2020

300 Selebritis Bersatu "Konser Amal Satu Indonesia


 300 SELEBRITIS BERSATU DALAM “KONSER AMAL SATU INDONESIA”

Beraksi Di Rumah Saja Masuki Top 15

 

Jakarta, Darah Juang- Merebaknya pandemi COVID-19 menjadi perhatian PT. ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk (EMTEK). Sejak pertengahan Maret lalu, EMTEK melalui Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) telah bergerak ke berbagai pelosok wilayah di Indonesia untuk menyalurkan bantuan dari pemirsa dalam program EMTEK Peduli Corona. Kali ini EMTEK akan menghadirkan “Konser Amal Satu Indonesia” pada hari Minggu, 10 Mei 2020 LIVE pukul 20.00 WIB di Indosiar. Sebanyak 300 selebritis ternama tanah air dari kalangan penyanyi, aktor, aktris, komika, presenter, sportscaster hingga pemain sepakbola sudah menyampaikan komitmen partisipasinya yang tampil sukarela tanpa mendapatkan honor. Mulai dari penyanyi ternama seperti Iwan Fals, Agnez Mo, Rossa, Titi DJ, Melly Goeslaw, Arsy Widianto. Penyanyi legendaris seperti Titiek Puspa, Hetty Koes Endang, Iis Sugianto, Dessy Ratnasari, Doel Sumbang, serta penyanyi dangdut kenamaan diantaranya Rhoma Irama, Via Vallen, Elvy Sukaesih, Inul Daratista, Dewi Perssik, Soimah, Nassar.

Tak ketinggalan para vokalis group band yakni Ariel Noah, Pasha Ungu, Tantri Kotak, Charly Setia Band. Bintang muda seperti Lesti DA, Fildan DA, Rara LIDA, Jirayut DAA, Selfi LIDA, Reza DA. Kemudian para aktor dan aktris Abimana, Pevita Pierce, Jo TaslimRaline Shah, Stefan William, Dude Herlino, Ammar Zoni, Irish Bella, Natasha Wilona, Gita Sinaga, Habibi, Teuku Mirza, Hans Hosman, Masayu Anastasia dan komika Ernest Prakasa, Raditya Dika, Abdel, Bintang Emon SUCA, Mo Sidik, Uus. Dari deretan presenter ada Andhika PratamaRaffi AhmadRamziGilang DirgaYuki KatoIndra Bekti serta sportcaster Valentino Simanjuntak, Rendra Soedjono, Binder Singh, Ponaryo AstamanKusnaeni, Evan Dimas, Hamka Hamzah dan masih banyak lagi. Komposer kenamaan Addie MS Orchestra dan Yovie Widianto akan mengiringi beberapa penampilan artis di “Konser Amal Satu Indonesia”. Semakin menarik dengan dipandu oleh Irfan Hakim bersama news presenter Senandung Nacita dan Sheila Purnama.

EMTEK akan menyumbangkan seluruh keuntungan dari “Konser Amal Satu Indonesia” untuk para tenaga medis dan masyarakat terdampak pandemi COVID-19 di berbagai penjuru Indonesia melalui Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Pemirsa di rumah juga dapat berdonasi langsung selama LIVE “Konser Amal Satu Indonesia” dengan hanya SCAN BARCODE yang terus tayang di layar kaca dari semua mobile banking atau bisa transfer melalui beberapa pilihan nomor rekening antara lain BCA (500.557.2000) – SCTV, BCA (162.633.8888), BRI (0376.01.001220.30.7)Mandiri (122.00.5578.2000) – INDOSIAR atas nama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih serta melalui platform aplikasi Bukalapak di Serbu Seru Bukalapak.

Program Ramadan Beraksi Di Rumah Saja yang tayang setiap hari menemani sahur pemirsa secara LIVE pukul 02.00 WIB akan memulai pertarungannya di babak Top 15 pada 9 Mei 2020 besok. Kompetisi tausiyah bagi Ustadz dan Ustadzah alumni AKSI musim pertama hingga kelima ini menyisakan 15 peserta terbaik yang bertahan untuk maju ke babak selanjutnya. Pada Top 20 Kloter 5 yang baru saja tayang tadi pagi (8/5) Afivah (Banyumas) harus rela wassalam (tereliminasi). Sementara Doni Dion (Bekasi), Suwandi (Riau) dan Mumuy (Lampung) berhasil menyusul Ulin (Cilacap), Dani (Bekasi), Novri (Riau), Tamami (Jakarta), Fadhli (Aceh), Wardi (Nusa Tenggara Timur), Hari (Purwokerto), Hafidz (Banten), Zaky (Jakarta), Il Al (Garut), Pele (Wamena) dan Ozan (Tangerang) ke Top 15.

Dari kompetisi yang juga masih berlangsung di Indosiar yaitu “Ramadan Di Rumah Saja” dimana disetiap episode nya telah berhasil mendapatkan 1 Qori/Qoriah terbaik dalam melantunkan ayat suci Al Quran yang juga berhak memenangkan hadiah sebesar Rp 3 juta rupiah. Tidak hanya pintar membaca Al Quran para peserta juga menunjukkan bakat lain seperti RahmaQoriah asal Sumatera Selatan yang menampilkan petikan gitarnya diiringi suara merdu menyanyikan lagu Melayu di salah satu episode. Kehadiran Keluarga Ambyar setiap harinya juga terus menghibur pemirsa di rumah saja dengan aksi dari Irfan Hakim, Soimah, Gilang Dirga, Rara LIDA dan Jirayut DAA. Saksikan Ramadan Di Rumah Saja setiap hari pukul 22.30 WIB hanya di Indosiar!

Rangkaian program Ramadan Penuh Berkah lainnya yang juga tayang di Indosiar adalah “Curhat Dong Bang Haji” setiap hari pukul 17.30 WIB. Program ini akan menyapa pemirsa dengan pesan-pesan religi Rhoma IramaRangkaian FTV favorit pemirsa juga tetap dihadirkan Indosiar diantaranya “Pintu Berkah Ramadan” pukul 08.00 WIB“Kisah Nyata Spesial Ramadan” pukul 11.30 WIB dan “Suara Hati Istri Premier Ramadan” mulai pukul 18.00 WIB.

Saksikan Program-Program Ramadan Penuh Berkah #DiRumahSaja hanya di Indosiar Luar Biasa!

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan.

Mohon kiranya berkenan menginformasikan atas setiap pemuatan tulisan di media rekan-rekan.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

 

Program Communication

INDOSIAR

SCTV Tower Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta

021-2793 5555 ext. 2571

Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: cid:image002.png@01D1BD15.272082E0                          

www.indosiar.com

Twitter: @IndosiarID

Facebook: /IndosiarID.TV

SIARAN PERS "Ustadz Solmed Jatuh Hati Dengan Cara Berdakwa Ulin (Cilacap)"


Keluarga Ambyar Belajar Dari Qoriah di “Ramadan Di Rumah Saja”

Jakarta, Darah Juang- 7 Mei 2020 Program “Beraksi Di Rumah Saja” telah menjadi pilihan tontonan edukatif di waktu sahur. Tayang sejak pukul 02.00 WIB dini hari, tausiyah dari ustadz/ustadzah tidak hanya memberikan inspirasi mengenai nilai-nilai agama sesuai Al Quran dan Hadits yang dikemas apik sehingga tetap menghibur. Pada episode Kamis, 7 Mei 2020 dini hari tadi Beraksi Di Rumah Saja Top 20 Kloter Al Quddus menampilkan empat ustadz/ustadzah yang berkompetisi yakni Dani (Bekasi), Ulin (Cilacap), Adila (Medan), dan Novri (Riau).

Gaya penyampaian dakwah Ulin (Cilacap) yang sangat kental dengan logat ngapak, telah menjadi daya tarik tersendiri. Lewat judul dakwah yang dipilih yakni “Hakikat Lakon Pandu Suwargo”, Ulin (Cilacap) berhasil membuat Ustadz Solmed jatuh hati. “Saya suka dengan Ustadz Ulin karena tetap mempertahankan ciri khasnya dalam berdakwah. Alur cerita yang disampaikan juga bagus dan dapat dibawa kedalam pesan dari Nabi Muhammad SAW”, puji Ustadz Solmed.

Berbeda dengan Ulin (Cilacap), keberuntungan masih belum berpihak kepada Adila (Medan). Meski telah mendapat pujian dari Ustadz Taufiqurrahman atas dakwah yang dibawakannya, disertai dalil-dalil, Adila (Medan) harus ikhlas berada di urutan terakhir dari ketiga peserta lainnya. Dengan demikian Adila (Medan) menjadi peserta yang tersingkir dari Top 20 Kloter Al Quddus. Sementara Dani (Bekasi), Ulin (Cilacap), dan Novri (Riau) berhasil melaju ke babak selanjutnya.

Keseruan Keluarga Ambyar yang terdiri dari Soimah, Irfan Hakim, Rara LIDA, dan Jirayut hadir menghibur waktu malam pemirsa lewat program “Ramadan di Rumah Saja” setiap hari pukul 22.30 WIB. Berbeda dengan episode-episode sebelumnya, pada episode Rabu, 6 Mei 2020 “Ramadan di Rumah Saja” masih dalam suasana berduka karena Indonesia telah kehilangan The Godfather of Broken Heart yang biasa disapa Didi Kempot. Membuka tayangan, Soimah tampil membawakan salah satu lagu ciptaan Didi Kempot yakni “Cidro” sementara Ustadz Muchlis M. Hanafi memimpin doa bersama untuk mendiang Didi Kempot bersama Sobat Ambyar melalui sambungan video conference.

Pada segmen “Indonesia Mengaji”, Indosiar hadirkan Qori/Qoriah terbaik dari 34 provinsi yang membacakan potongan ayat dari salah satu surat dalam Al Quran, tidak ketinggalan Gilang Dirga bersama Keluarga Ambyar juga turut menyimak bacaan peserta. Semalam (6/5) Qoriah asal Kalimantan Tengah yakni Nova berhasil membacakan surat Ali Imran 180-181 dengan merdu, sementara Rahma (Sumatera Selatan) tidak hanya menunjukkan kemampuannya melantunkan bacaan Al Quran tetapi juga menampilkan bakat lainnya yakni memainkan alat musik gitar dan menyanyikan lagu melayu. “Mba Rahma ini tipe-tipe calon menantu baik”, puji Soimah.

Malam tadi Keluarga Ambyar juga mendapat ilmu baru lewat Uci, Qoriah asal Sulawesi Selatan. Setelah membacakan surat Al Isra 99-101, Uci mengajarkan Keluarga Ambyar sebutan jari-jari manusia dalam Bahasa Arab. Setelah melewati proses penjurian dari bacaan Al Quran masing-masing peserta, semalam Rahma (Sumatera Selatan) terpilih sebagai Peserta Terbaik 1 dan berhak untuk kembali berkompetisi melawan Qori/Qoriah terbaik lainnya. 

Warnai ibadah Ramadan 1441 H di rumah saja bersama “Program Penuh Berkah” hanya di Indosiar!
Follow our social media:
Website: www.indosiar.com
Facebook: /IndosiarID.tv
Twitter: @indosiar
Instagram: @Indosiar
Vidio: @indosiar

Himbauan LPBI NU Bengkulu Lawan Covid19 Versi Bahasa Rejang



Bengkuku, Darah Juang- Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Bengkulu menghimbau kepada seluruh masyarakat bengkulu untuk sama-sama berjuang melawan wabah virus coronoa (Covid-19). Menariknya himbauan LPBI NU kali ini menggunakan bahasa rejang. tonton sampai selesai vidio ini lalu klik tombol like dan subcribe.



Thursday, May 7, 2020

Himbauan Bengkulu Independen Lawan Covid-19 Berbahasa Serawai (Bengkulu Selatan)



Bengkulu, Darah Juang- Pimpinan Umum media cetak Bengkulu Independen dan media online independennusantara.id, Nisman Janitus Menghimbau masyarakat Provinsi Bengkulu untuk sama-sama melawan wabah virus corona (Covid-19). Menariknya Himbauan Pimpinan media ini, Nisman Janitus menggunakan Bahasa asli daerah suku serawai (Bengkulu Selatan). Berikut himbauan Nisman Janitus:

  1. Dang, Ibung sanak pamili keluargau besak warga Bengkulu melah samau-samau kitau melawan wabah covid-19 dengan membiasaukah hidup bersih dan sehat.
  2. Jangan keluar ngumah kalau nidau pediau kepentingan nian.
  3. Biasaukah basua tangan kalau udim bekerjau.
  4. Pakai masker kalu keluar jak di ngumah.
  5. Jangan lupau kitau saling mengingatkah sesamau keluargau yang lainna untuk membiasaukah hidup sehat. Mangku kitau terhindar galau jak di virus corona. 
  6. Melahkitau bedo'a samau-samau mangku virus corona ni beudim di duniau ni.

Tonton sampai udim vidio ini.. (Tonton sampai selesai vidio berikut..)




Wednesday, May 6, 2020

Melarikan Diri Diduga Tersangka Narkoba Terkena Pantulan Tembakan Polisi

Foto: www.tras.id 

Bengkulu, Darah Juang- Suasana hening berubah mencekap pada Selasa, 5 Mei 2020 malam di Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu. Suasana mencekap dirasakan oleh warga setempat saat mendengar suara keras berkali-kali diduga datangnya dari ledakan pistol. 

Tidak berapa lama kemudian terlihat seorang pemuda warga setempat berisial MAP (31) terkapar bersimbah darah diduga terkena peluru yang dilepaskan polisi yang sedang bertugas menangkap target buron narkoba.

Dirilis dari  www.tras.id Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno membenarkan kejadian ini. Namun,  Kombes Pol Sudarno membatah jika korban disengaja ditembak anggotanya.

“Bukan ditembak, itu peluru recoset (pantulan) proyektil yang diarahkan kepada sepeda motor salah satu tersangka kasus narkoba,” jelas Sudarno ketika dikonfirmasi terkait kejadian, Rabu (6/5).

Selanjutnya Kombes Pol Sudarno menjelaskan kronologis kejadian sebenarnya “Saat anggota Dit Res Narkoba melakukan proses penyelidikan dalam rangka penangkapan terhadap tersangka narkoba. Pada saat target ingin ditangkap, tersangka melarikan diri sehingga telah diberikan tembakan peringatan tersangka tetap mencoba melarikan diri. Sehingga anggota melepaskan tembakan ke arah bawah yang mengakibatkan peluru recoset (pantulan) proyektil yang mengarah ke arah korban” Jelasnya. (Roni Marzuki)

Optimalisasi Pendanaan Respons COVID-19 Oms-Lsm Seindonesia Ikuti Pelatihan Online

Moderator Anggoro B Prasetyo – Pujiono

Bengkulu, Darah Juang- Ratusan perwakilan OMS-LSM Se-Indonesia mengikuti pelatihan peningkatan pemahaman dalam menangani kasus wabah covid-19. Pelatihan yang digelar secara online ini mengangkat tema “Optimalisasi Pendanaan Respons COVID-19 bagi OMS-LSM".

Selain meningkatkan pemahaman OMS-LSM menangani kasus Covid-19 termasuk pengelolaan anggaran kegiatan ini juga bertujuan membangun kerjasama secara nasional dan internasional lintas OMS dan LSM serta unsur-unsur lainnya.

Hari ini, Rabu 6 Mei 2020 pelatihan sesi ke 3 mengusung tema "Kerjasama Internasional" dipandu oleh moderator Anggoro B Prasetyo – Pujiono berlangsung hikmad. 

Narasumber, Bonaria Siahaan – Care Indonesia menguraikan tantangan yang harus dihadapi OMS-LSM dalam menangani covid-19 adalah “Sulitnya informasi mengenai sumber-sumber pendanaan, Deadline yang sangat ketat sehingga waktu untuk informasi/isue kebutuhan koordinasi Dan bermitra juga cukup sulit/tergesa-gesa, Dan penyiapan proposal terkadang cukup banyak syaratnya. Oleh karena itu, Funding donor yang (cukup) menurun khususnya dari bilateral” Jelas Bonaria saat mengisi materi 6 Mei 2020.

Ditambahkan Bonaria “Menghadapi berbagai macam tantangan Saya mengusulkan untuk: Koordinasi melalui platform sharing informasi tentang kegiatan masing-masing Kita juga bisa saling kontak, platform juga menjadi sumber sharing informasi sumber-sumber dana yang Ada, Dan penyediaan beberapa syarat dari donor”

Sementara itu, Peserta pelatihan Roni Marzuki, S.Kom, M.TPd perwakilan Pengurus Wilayah Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklin Nahdlatul Ulama Provinsi Bengkulu 2018-2023 mengucapkan kepada penyelenggara, Pujiono Centre, OXFAM, MDMC banyak terima kasih telah mengundang pihaknya sehingga mendapatkan berbagai pengetahuan terkait Penanggulangan wabah covid-19.
Perwakilan OMS-LSM mengikuti pelatihan dengan hikmad

Untuk diketahui pelatihan ini digelar secara online menggunakan aplikasi zoom dibuat 4 sesi dibuka mulai Pukul 10.00 – 12.00 Wib, sementara Peserta yang datang dari Indonesia bagian Tengah dan Timur menyesuaikan waktu dengan waktu yang telah ditentukan. (Roni Marzuki)

Himbauan LPBI NU Bengkulu lawan Covid-19 versi bahasa Serawai (Bengku Selatan)


Bengkulu, Darah Juang- Pengurus Wilayah Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklin Nahdlatul Ulama Provinsi Bengkulu 2018-2023 Menghimbau:
  1. Dang, Wak, Adik sanak – keluarga besak warga Provinsi Bengkulu melah kitau samau-samau lawan covid-19 dengan membiasaukah hidup bersih dan sehat.
  2. Biasaukah basua tangan setiap udim kerjau.
  3. Jangan keluar ngumah kalau bukan adau kepentingan nian.
  4. Makai masker kalau keluar ngumah.
  5. Jangan lupau ingatkah keluargau yang lain untuk selalu menjagau hidup sehat.
  6. Melah kitau samau-samau berdo'a mangkau wabah covid-19 secepattau lengit di muka bumi ini.
Toton sampai udim vidio di Bawah ini..


Tuesday, May 5, 2020

Warga Desa ini Mendadak Dihebohkan Pemuda Gantung Diri


Rejang Lebong, Darah Juang- Sekira Pukul 16.00 Wib, Senin 5 April 2020 Warga Desa Karang Jaya Dusun III Kecamatan Selupu Rejang mendadak dihebohkan dengan kabar salah seorang warganya meninggal dunia akibat gantung diri di gudang rumah orang tuanya.

Mj (19) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri menggunakan seutas Tali terbuat dari kain di gudang rumah milik orang tuanya. Mj ditemukan pertama Kali oleh saksi mata, Aleksander (44) yang juga orang tua Mj.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Dheny Budhiono SIK melalui Kapolsek Curup Iptu Samsudin menjelaskan kepada awak media “kronologis penemuan korban Mj saat ayah korban menuju rumahnya. Sesampai dirumah saksi (Ayah Korban) menemui rumah seperti dalam keadaan kosong. Lalu saksi mengetuk-ngetuk pintu namun tidak ada jawaban. Selanjutnya, saksi membuka paksa pintu belakang lalu mengecek kondisi rumah. Saat itu juga ditemukan korban dengan posisi tergantung leher terikat seutas tali terbuat dari kain berwarnag Putih di kayu plapon gudang rumahnya (red)”.

“Melihat anaknya tergantung di kayu plapon rumah miliknya, Saksi histeris lalu melaporkan kejadian ini ke pemerintah Desa selanjutnya pemerintah Desa melaporkan kejadian ini kepada pihak kami. Saat ini pihak kami sedang mendalami kasus ini” Tutup Kapolsek. (Roni Marzuki)

Lockdown: Upaya Perlindungan Bagi Keselamatan Rakyat

Oleh: Medio Yulistio, SE Melihat grafik kenaikan korban virus  Corona (Covid-19) di Indonesia ini sungguh mengkhawatirkan. Laju tumbu...