Bengkulu, Darah Juang- Minggu 19 April 2020 gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyerahkan bantuan dana CSR Bank Bengkulu sebesar 100 juta rupiah kepada SMK Agribisnis Dangau Datuk Bengkulu.
Dalam kesempatan ini direktur Akademi Peradaban Desa Medio Yulistio mengapresiasi serta menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah provinsi Bengkulu.
Yayasan Akademi Peradaban Desa didirikan oleh Bapak Dr. Ir. Hermen Malik, M.Sc dalam semangat memajukan kehidupan bangsa melalui cara mengambil peran dalam memajukan dunia pendidikan.
Ada dua pokok agenda yang memang menjadi fokus Akademi Peradaban Desa, pertama adalah pendidikan non formal dimasyarakat melalui pendampingan penguatan kapasitas sumberdaya manusia didesa; pelatihan keterampilan, pelatihan manajerial organisasi, pelatihan pengembangan produk hingga ke pasar. Sudah 202 desa yang sudah melaksanakan pelatihan ujarnya.
Kedua adalah sekolah formal, yaitu melalui SMK Agribisnis Dangau Datuk. Sekolah dengan metode boarding school ini juga berorientasi kepada pendidikan pengembangan minat serta bakat per masing-masing peserta didik. Sekolah yang khusus dalam mengolah hasil pertanian ini lebih banyak melaksanakan praktek dibanding teori, sebab diharapkan sekolah khusus bagi anak-anak yang kurang beruntung dalam ruang keluarga maupun sosial ekonomi ini dapat menciptakan generasi kedepan agar menjadi enterpreneur baru dengan langkah-langkah yang inovatif dan berdaya saing.
Dalam kesempatan ini Medio Yulistio menambahkan, saat pandemi covid-19 melanda dunia, para pemimpin akan terseleksi. Dari pemimpin kecil, sampai pemimpin dengan wilayah dan otoritas yang luas. Termasuk pemimpin bangsa dan pemimpin daerah. Masa pandemi covid-19, durasi waktunya pendek. Mendadak dan tiba-tiba. Semua orang gagap dan panik. Di sinilah kualitas seorang pemimpin akan diuji. Sejauh mana ia punya kompetensi dan narasi dalam menghadapi situasi ini.
Ditengah tugas khusus melindungi warganya untuk menang melawan wabah virus Corona (Covid-19), pemerintah juga tetap wajib untuk menyeimbangkan kebijakan pembangunan dalam ruang pendidikan, sosial dan ekonomi. Kita hanya bisa berhenti beberapa waktu, tapi tidak lama, sementara tantangan hidup masyarakat menyelimuti banyak aspek. Dan semua harus tetap disentuh.
Karakter dan kompetensi seorang pemimpin akan terlihat secara terang benderang ketika ia dihadapkan pada masalah. Covid-19 adalah masalah yang sangat serius. Penyebarannya luar biasa cepat. Tingkat kematiannya tinggi. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan terbatas. Keuangan negara terancam. APBN-APBD sangat alakadarnya. Dampak sosial-ekonominya dahsyat. Ini akan dapat mengukur seorang pemimpin dengan melihat cara ia menghadapinya, bukan hanya kebijakan defensif dalam satu atau dua bulan mendatang, tapi tindakan progresif yang berorientasi jauh kedepan dengan memaksimalkan juga sekaligus menyeimbangkan seluruh kelemahan yang ada. Semua harus diatur, kebijakan harus menggunakan tabel periodik terhadap setiap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi hari per hari dan bulan per bulan.
Saya percaya dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi pada bangsa, modal sosial merupakan sumber daya utama dalam kehidupan kebangsaan . Untuk mewujudkannya tentu membutuhkan relasi "trust" antara masyarakat bersama pemerintah. Disinilah tugas pemerintah untuk meyakinkan publik agar tetap bersama negara dalam situasi apapun.
Terakhir, dalam kesempatan ini juga disampaikan oleh direktur Akademi Peradaban Desa yaitu: sudah waktunya pemerintah melibatkan masyarakat, komunitas, lembaga pemberdayaan, tokoh masyarakat dan seluruh stakeholder lainnya dalam mengatasi krisis bencana yang kita hadapi. Kita tidak bisa mengukur hanya dari kacamata kebijakan anggaran saja dalam mengatasi persoalan ini. Tapi butuh kerjasama yang baik antara pemerintah-masyarakat. Anggaran bisa habis digunakan dalam tempo singkat, tapi kesadaran kolektif kita akan mampu membawa kita menghadapi ujian ini 10,100, bakan 1000 tahun lagi. (Roni Marzuki)

No comments:
Post a Comment